Lokasi Paling Rawan Copet Di Jakarta, Begini Cara Menghindarinya

Ketika kamu bepergian baik dengan jarak jauh maupun dekat, kewaspadaan harus kamu tingkatkan, mengingat kejahatan tidak memandang tempat dan waktu. Apalagi kota-kota besar seperti Jakarta. Notabene Jakarta merupakan kawasan yang padat penduduk sehingga kejahatan seperti pencopetan dan penjambretan sangat marak sekali terjadi.

Berbagai Lokasi Rawan Copet Di Jakarta

DKI Jakarta terbagi dalam lima wilayah administratif dan satu kabupaten administrarif, yang di lokasi tersebut banyak terdapat titik-titik yang rawan pencopetan. Berikut ini adalah daerah-daerah yang menjadi sasaran empuk bagi para pencopet.

1. Jakarta Pusat

Jakarta pusat merupakan daerah yang padat penduduk yang disebabkan oleh banyaknya urbanisasi atau perpindahan masyarakat desa ke kota, sehingga menyebabkan banyak masyarakat pindahan yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, kemudian hal ini menyebabkan meningkatnya tingkat kriminalitas.

Lokasi yang rawan pencopetan di daerah ini adalah Jl. Kebon Sirih, Jl. Tanah Abang II, sekitar Tugu Tani, sekitar Monas, sekitar Sarinah, Simpang lima senen, depan stasiun Gambir, Pejambon, Kramat Raya, dan Jl. Salemba Raya. Umumnya copet di daerah Jakarta Pusat merupakan sindikat yang mempunyai banyak anggota kelompok.

Di kawasan Jakarta Pusat sendiri banyak terdapat pusat-pusat keramaian yang menjadi sasaran empuk bagi pencopet dalam melakukan pencopetan.

2. Jakarta Utara

Di Jakarta Utara terdapat dua jalan yang masuk dalam zona merah rawan kejahatan, jalan tersebut yaitu, Jl. Raya Cilincing dan Jl. R.E. Martadinata. Pelaku pencopetan di daerah ini beraksi ketika ada kendaraan yang berjalan lambat, disitu mereka akan memulai aksinya. Sasarannya pun bervariasi mulai dari pejalan kaki, pengendara sepeda motor, sampai truk-truk besar.

Selain itu di Jakarta Utara juga masih terdapat daerah lain yang rawan pencopetan seperti, Perempatan Mambo, Tanjung Priok, Cakung, Marunda, Jl. Perintis Kemerdekaan, Teluk Gong dan Ampera. Oleh karena itu, dihimbau untuk selalu berhati-hati saat melewati jalan ini. Karena banyak terdapat modus dalam tindakan pencopetan.

3. Jakarta Barat

Wilayah rawan pencopetan di daerah Jakarta Barat meliputi daerah Cengkareng, , Tomang, Kalideres, Tambora, Perempatan Grogol, Slipi, Jl. Tubagus Angke, Jembatan Lima,  Roxy dan Pesing. Modus yang dipakai oleh sindikat pencopet di daerah ini yaitu, pencopet mencari kesempatan saat peralihan lampu merah ke lampu hijau.

Hal ini dimanfaatkan oleh pencopet agar tidak dapat dikejar oleh korban. Selain itu juga terdapat tempat umum ramai yang menjadi sasaran tindak pencopetan yaitu, daerah taman sari dan kembangan.

4. Jakarta Selatan

Kondisi jalan yang rusak dan belum tersedianya penerangan jalan umum di beberapa titik di daerah Jakarta Selatan dan rimbunnya pohon ditepi jalan menyebabkan kerawanan kejahatan di jalan raya, apalagi pada malam hari.

Daerah rawan kejahatan di Jakarta Selatan meliputi daerah Pancoran sepanjang jalan MT Haryono, Cilandak Cipete Raya, Mayestik, Pasar Jumat, wilayah Tebet tepatnya di Jl. Abdullah Syafei, wilayah Jagakarsa tepatnya di Jl. Moh Kahfi 1 dan 2, Mampang di sepanjang Jl. Raya Bangka, dan di kawasan Pasar Minggu.

5. Jakarta Timur

Tindakan kriminal di Jakarta Timur tidak hanya sebatas pencopetan, melainkan penjambretan. Yang modusnya bermacam-macam dan membidik sasaran pengendara lalu lintas di berbagai jalanan di daerah Jakarta Timur. Terdapat beberapa titik wilayah yang rawan tindak kriminalitas yaitu, Jl. Pramuka Matraman, Rawamangun, Pasar Rebo, Duren Sawit, Cakung, Cipayung, dan Jatinegara.

Di daerah Jakarta Timur juga terdapat daerah rawan pencopetan yang marak yaitu, Terminal Bus Pulogadung yang menyasar kepada penumpang bus antar provinsi.

Tips Mengatasi Kejahatan Pencopetan

Banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk meminimalisir tindak kejahatan pencopetan, antara lain :

• Bagi kamu yang suka bepergian dengan menggunakan tas punggung, taruhlah di bagian depan. Karena hal ini akan meminimalisirkan pencopet untuk mengambil barang-barang berharga yang ada di dalam tas.
• Pada saat kamu menggunakan tas selempang pada saat bepergian naik angkutan umum, pilihlah tas yang memiliki ritsleting atau letakkan tas di pangkuan agar kamu bisa senantiasa mengawasi tas kamu.
• Taruhlah barang-barang berharga kamu di dalam sisi tas yang berbeda, untuk mengantisipasi apabila kamu kecopetan. Hal ini akan meminimalkan barang berharga yang kemungkinan akan dicopet.
• Janganlah melewati jalan yang sepi dengan pencahayaan yang redup, karena akan mempermudah copet dalam melakukan aksinya karena tidak akan ada yang bisa menolong korban.
• Saat berada di tempat umum, siapkanlah uang pecahan kecil dalam saku. Jadi apabila membutuhkan uang dalam jumlah kecil tidak perlu mengeluarkan dompet.
• Hindari kerumunan manusia di tempat umum, karena bisa jadi pencopet memanfaatkan situasi ramai untuk melancarkan aksinya.
• Hati-hati dalam memakai perhiasan, perhiasan yang mencolok akan menarik perhatian pencopet dan akan menjadi sasaran empuk bagi pencopet.
• Hindari bermain telepon genggam di jalanan maupun di dalam angkutan umum. Bisa saja pencopet secara terang-terangan mengambilnya dengan paksa.
• Jangan mudah percaya dengan orang asing, terkadang banyak pencopet yang menyamar meminta bantuan kepada seseorang. Padahal hal tersebut hanya tipu muslihat pencopet untuk bisa mendapatkan barang berharga dari target.
• Pastikan selalu waspada dan jangan ceroboh, jangan meninggalkan barang pribadi di tempat umum.

Suatu kejahatan pada hakikatnya sulit dihilangkan, apalagi di kota-kota besar yang padat penduduk dengan ketimpangan sosial yang tinggi. Hal tersebut akan menimbulkan banyak tindakan kriminal. Dan sejatinya, kejahatan muncul bila ada kesempatan. Oleh karena itu, kewaspadaan dan sikap hati-hati haruslah ditingkatkan agar terhindar dari tindak kejahatan, seperti pencopetan.